Kenapa Habis Mabuk Muntah Kuning
Mabuk Perjalanan: Respons Tubuh ke Pergerakan
Peneliti Veronica Takov dan Prasanna Tadi dalam Motion Sickness menuliskan, mabuk perjalanan adalah sindrom tubuh yang umum dan kompleks sebagai respons atas pergerakan nyata maupun tidak nyata. Sindrom ini berdampak pada pencernaan, sistem saraf pusat, dan gejala autonomi, tetapi umumnya membuat mual dan muntah, dikutip dari laman NCBI.
Penyebab neurobiologis mabuk perjalanan saat ini belum diketahui pasti, kendati ada banyak sebab pendukungnya. Namun, orang mabuk perjalanan umumnya punya vestibular apparatus yang berfungsi dan stimulus di perjalanan.
Vestibular apparatus adalah bagian dari sistem vestibular. Fungsi sistem vestibular adalah mendeteksi posisi dan pergerakan kepala di sebuah ruang. Sistem ini membuat terjadinya koordinasi antara pergerakan mata, postur tubuh, dan keseimbangan tubuh.
Vestibular apparatus terletak di bagian dalam telinga. Bagian tubuh ini membantu sistem vestibular bertugas dengan mengirim sinyal saraf afferent dari komponen-komponennya. Perbedaan sinyal antara yang ditangkap bagian dalam telinga dan mata bisa memicu pusing, mual, dan muntah.
Mabuk perjalanan adalah rasa mual, pusing, disertai tidak nyaman di tubuh saat naik mobil, kapal, pesawat terbang, maupun kereta.
Mabuk perjalanan atau motion sickness disebabkan adanya pergerakan berulang di perjalanan. Contohnya yaitu pergerakan gas-rem berulang di jalan atau naik-turun karena ombak di kapal, seperti dikutip dari laman National Health Service (NHS) Inggris.
Alhasil, terjadi perbedaan antara sinyal dari bagian dalam telinga yang terkait keseimbangan tubuh dengan visual yang ditangkap mata. Perbedaan sinyal ini membuat tubuh bingung. Akibatnya, badan merasa tidak sehat dan rasa mabuk perjalanan pun muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mabuk perjalanan ini lebih lazim dialami anak usia 2-12 tahun. Gejala-gejala yang sama juga bisa muncul saat naik wahana taman bermain, seperti dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Tips Atasi Mabuk Perjalanan
Semoga bermanfaat ya detikers, selamat sampai tujuan!
Mabuk dalam perjalanan bisa terjadi dalam perjalanan mudik dengan jarak dan waktu tempuh yang lama. Salah satu gejala akibat mabuk perjalanan adalah muntah. Lantas, apakah muntah saat berpuasa bisa membatalkan puasa?Berikut penjelasannya.
Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.
memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 84.836 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 84.836 kali.
TRIBUNSUMSEL.COM- Naik kendaraan untuk menempuh perjalanan sembari berpuasa dapat membuat kondisi tubuh tidak fit sehingga berujung mabuk perjalanan dan muntah.
Gejala mabuk perjalanan biasanya ditandai dengan kondisi pusing, muncuk keringat dingin, mual dan muntah.
Lantas apakah mabuk perjalanan atau muntah saat dalam perjalanan dapat membatalkan puasa?
Melansir laman kemenag.go.id, muntah sejatinya bisa membatalkan puasa, namun dengan catatan apabila sengaja dilakukan.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, yang artinya:
“Barangsiapa terdorong untuk muntah, maka tidak ada qadha baginya. Dan barangsiapa yang sengaja muntah, maka hendaknya mengqadha puasanya.” (HR. Tirmidzi)
Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni, maksud terdorong muntah adalah muntah tanpa disengaja, tapi karena terpaksa muntah.
Artinya, mabuk perjalanan hingga muntah termasuk yang tidak disengaja sehingga tidak membatalkan puasa.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa muntah secara tidak sengaja bisa membatalkan puasa jika ada syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah:
Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barangsiapa yang muntah lalu ia menelannya kembali maka wajib baginya qadha.”
Jadi, jika terpaksa harus muntah karena mabuk perjalanan atau hal lainnya, maka disarankan segera berkumur-kumur dan membersihkan mulut.
Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan Saat Sedang Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa? Berikut Pandangan Ulama
Baca juga: Puasa Ramadhan Tapi Belum Mandi Wajib Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasannya
Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi Gangguan Asam Urat di Bulan Puasa Menurut Dr Zaidul Akbar, Konsumsi Ini
[Hukum Puasa Bagi Orang yang Sedang dalam Perjalanan]
Allah SWT memberikan keringanan bagi orang-orang yang berada dalam kondisi tertentu, seperti sakit, hamil, menyusui, atau dalam perjalanan jauh.
Sebenarnya, terdapat banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan muntah darah. Jika kasusnya berhubungan dengan konsumsi alkohol, umumnya ada tiga penyebab muntah darah akibat alkohol, yaitu:
Biasanya, muntah darah gara-gara alkohol dipicu oleh kondisi medis yang sebelumnya sudah dimiliki, misalnya tukak lambung. Ciri-ciri tukak lambung yang sudah parah adalah muntah darah.
Artikel lainnya: Minum Alkohol Bisa Merusak Gigi dan Mulut, Ini Daftar Efek Buruknya
Sementara, minuman beralkohol adalah minuman yang bisa merangsang asam lambung dan membuat iritasi lambung makin parah.
Ketika tukak lambung yang parah itu terkena alkohol terus-menerus, luka akan semakin luas dan dalam. Ketika si penderita muntah, tidak hanya cairan yang keluar, melainkan akan bercampur darah.
Hal itu juga bisa dipengaruhi oleh jumlah alkohol yang terlalu banyak diminum. Semakin banyak alkohol yang diminum, penyakit tukak lambung berubah akut dan semakin memicu muntah darah.
Apabila orang tersebut termasuk peminum “lama” dan perokok berat selama bertahun-tahun, kemungkinan penyebab muntah darah adalah pecah varises esofagus.
Kondisi pecah varises esofagus adalah pembesaran abnormal pada vena yang terletak pada esofagus atau kerongkongan. Hal ini terjadi akibat hipertensi portal, yaitu meningkatnya tekanan di dalam vena porta.
Pecah varises esofagus terjadi saat peminum berat sudah memiliki kerusakan hati atau sirosis hati. Sirosis hati adalah jaringan parut yang terjadi pada hati akibat kerusakan jangka panjang.
Gejala sirosis hati tidak muncul di tahap awal, melainkan terjadi akibat proses kronis atau jangka panjang. Semakin rusak organ hati, barulah gangguan tersebut menunjukkan gejala, salah satunya muntah darah.
Apa pun penyebabnya, sudah waktunya untuk melakukan pemeriksaan yang lebih serius jika muntah darah terjadi. Jika didiamkan, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Artikel lainnya: Mengapa Alkohol Bisa Merusak Hati?